Haflah Attasyakkur ‘Alakhtitamil Qur’an wa Jamii’uddurus Yayasan Nuril Anwar bersama KH. Marzuki Mustamar dan Menpora Bapak Imam Nahrawi

Haflah Attasyakkur ‘Alakhtitamil Qur’an wa Jamii’uddurus Yayasan Nuril Anwar bersama KH. Marzuki Mustamar dan Menpora Bapak Imam Nahrawi

Purworejo – Dalam rangka menutup prosesi pembelajaran pada tahun ajaran 1439 H/ 1440 H Yayasan Nuril Anwar bersama Ponpes Nuril Anwar, Ponpes Anwarul Falah, dan Ponpes Putri Riyadlotul ‘Uquul adakan Haflah Attasyakkur ‘Alakhtitamil Qur’an wa Jamii’uddurus. Tujuan diadakannya haflah ini ialah untuk memberikan dukungan secara moral atas  keberhasilan yang telah diraih para santri selama mengikuti proses pembelajaran satu tahun di pondok pesantren.

Pada kesempatan kali ini beliau almukarom KHR. Abdul Chakim Chamid selaku pengasuh Ponpes dan juga selaku pembina Yayasan Nuril Anwar menghaturkan ahlan wa sahlan bikhudzurikum kepada belliau almukarom KH. Thoifur Mawardi selaku pengasuh Ponpes Darut Tauhid Kedungsari dan beliau almukarom KH. Marzuki Mustamar selaku pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Malang, yang berkenan hadir pada acara Haflah Attasyakkur ‘Alakhtitamil Qur’an wa Jamii’uddurus Yayasan Nuril Anwar berikut segenap tamu undangan baik tamu kenegarawanan terkhusus Menpora RI Bapak Imam Nahrawi dan juga wali santri, santriwan dan santriwati Yayasan Nuril Anwar.

Didalam sambutannya Menpora menyampaikan selamat bagi para santri yang telah terwisuda dan beliau juga memberikan dorongan kepada para santri bahwa saat ini peran santri untuk negeri ini sudah sangat luar biasa. Pendidikan santri selama di pondok pesantren sudah sangat teruji. Oleh karenanya ketika di tempatkan dimanapun, para santri akan mampu hidup mandiri. Dia mencontohkan ketika mendapat amanah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) oleh Presiden Joko Widodo. Saat itu Presiden menegaskan, santri bisa apa saja dalam segala hal.

“Saya pernah bertanya kepada Presiden kenapa saya sebagai mantan santri ditunjuk sebagai menteri? Saat itu pak Presiden menjawab bahwa dirinya yakin seorang santri bisa apa saja dan selalu menurut dengan apa yang diperintahkan oleh kyai,” kata Menpora.

Sebagai salah satu contoh, Menpora mencontohkan ketika dirinya mendapat amanah untuk menyukseskan prestasi Asian Games dan Asian Para Games 2018. “Ketika diberi amanah untuk sukaes Asian Games dan Asian Para Games 2018, saya waktu itu ingat dengan apa yang dilakukan kyai di ponpes. Setiap hari kyai selalu mengecek kondisi para santri, cara itulah yang saya lakukan. Hampir setiap hari sebelum Asian Games dimulai, saya pastikan kondisi para atlet dalam keadaan baik. Dan Alhamdulilah akhirnya Indonesia bisa melebihi target mendapatkan medali emas,” katanya.

“Oleh karena itu saya ingin para santri atau santriwati untuk terus bisa mengukir prestasi dalam hal apapun. Kalau memang bisa dalam hal olahraga, lanjutkan prestasi itu. Saya sangat senang jika para santri nanti bisa memberikan kontribusi prestasi untuk negeri ini. Dan Alhamdulilah malam hari ini Allah SWT menganugerahkan kita semua bisa hadir di acara ini. Kedatangan saya juga sowan dan ngalap berkah dari acara yang mulia ini. Acara ini juga semoga berkah untuk anak-anak kita,” tambah Menpora.