Drama Santri Resolusi Jihad Sang Kyai Sejarah yang Terlupakan
Untuk memperingati hari santri tahun 2019, ponpes Nuril Anwar Yayasan Nuril Anwar, pada hari kamis 24 Oktober 2019 mengadakan big event peringatan harsanas.
Dalam event tersebut terdapat bermacam” acara, salah satu inti dari acara tersebut adalah penampilan Drama dengan judul RESOLUSI JIHAD SANG KYAI.
Yaitu drama yang mengisahkan perjuangan para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia, dengan semangat yang di pupuk dan di dorong oleh fatwa Hadrotussyaikh Simbah KH Hasyim As’ari.
Yang dalam peristiwa itu, setelah di kumandangkannya proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh bapak proklamator Ir. Soekarno Yang sekaligus sebagai lambang peresmian kemerdekaan indonesia, baru saja indonesia akan mulai menata negara, pada pertengahan bulan september indonesia mendapat cobaan kembali, dengan datangnya tentara hindia belanda bersama tentara sekutu dengan nama baru yaitu Nederlandsch Indië Civiele Administratie atau NICA.
Dengan kedatangan tentara tersebut membuat presiden Ir soekarno khawatir, pasalanya apa yang akan rakyat indonesia lakukan seandainya mereka menyerang dan mengumandangkan perang dengan rakyat indonesia, padahal pada waktu itu persenjataan dan tentara indonesia jelas kalah telak dengan tentara lawan.
Akhirnya dengan usul dari Jendral Sudirman, agar mengutus seseorang pilihan untuk sowan ke Hadrotussyaikh Simbah KH Hasyim As’ari Untuk meminta fatwa tentang hukum memerangi para penjajah indonesia, padahal notabenya bukanlah negara islam.
Maka dengan itu akhirnya berangkatlah utusan tersebut ke pondok pesantren tebu ireng.
Sesampainya di sana di mengatakan tujuan dari sowannya kepada mbah Hasyim, setelah mendengar apa yang di katakan utusan Ir soekarno tersebut akhirnya KH Hasyim memutuskan untuk mengundang semua ulama sejawa dan se madura untuk melakukan musyawarah.
Tepat pada tanggal 21 Oktober 1945 berkumpulah ulama ulama sejawa dan se madura untuk membahas hukum jihad elawan penjajah padahal notaben nya bukan negara islam.
Setelah lama bermusyawarah. Ternyata satu hari itu belum membuahkan hasil dan kesimpulan.
Dan Musyawarah Akhirnya di lanjut keesokan harinya
Dan tepat pada tanggal 22 oktober 1945 di putuskan nya hukum jihad, dan lahirlah RESOLUSI JIHAD SANG KYAI yang menghasilkan 3 point utama yaitu.
- Setiap muslim tua muda dan miskin sekalipun wajib memerangi orang kafir yang merintangi kemerdekaan indonesia.
- Pejuang yang mati dalam perang kemerdekaan layak disebut syuhada
- Warga indonesia yang memihak penjajah di anggap sebagai pemecah belah persatuan nasional dan oleh karena itu harus di hukum mati
Dengan 3 fatwa tersebut bisa membakar semangat perjuangan rakyat indonesia.
Selang 3 hari setelah resolusi jihad di tetapkan pada tgl 27-29 oktober terjadi peperangan 3 hari di surabaya rakyat indonesia melawan sekuat tenaga, tentara penjajah kocar kacir pada 3 hari tersebut banyak tentara lawan tewas dan 2 jendral pentinggi pun ikut tewas di tangan para rakyat indonesia.
karena itu maka pada tanggal 30 oktober 1945 tentara penjajah dan indonesia melakukan genjatan senjata dan di sepakati ke dua pihak.
Namun pada sore harinya ada insiden penembakan terhadap jendral tentra inggris jendral malabi,
Dengan itu otomatis tentara penjajah membatalkan perjanjian tersebut, Akhirnya pun tentara inggris mengumandangkan pengumuman bahwa rakyat indonesia harus menyerahkan persenjataan nya kepada tentara lawan paling lambat 10 november 1945..
Namun rakyat indonesia tidak mau menyerah,
Bung tomo beliau sowan kepada KH Hasyim As’ary untuk meminta izin mengumandangkan resolusi jihad kepada rakyat melalui radio.
Dengan itu tepat pada 10 november 1945 . dengan pidato bung tomo telah membakar semangat indonesia, dan bahkan santri bukan hanya dari jawa maelainkan dari pelosok indonesia ikut berjuang pada hari itu, sampai hari ini yang kita kenal dengan peristiaw 10 November.
_________________________________