Persembahan Mahakarya Santri Menyambut MILAD NU ke-94 Pondok Pesantren Anwarul Falah

Persembahan Mahakarya Santri Menyambut MILAD NU ke-94 Pondok Pesantren Anwarul Falah

Tanggal 31 Januari merupakan hari penting bagi sejarah Nahdlotul Ulama.Tanggal tersebut merupakan hari lahir Jam’iyyah nahdlotul Ulama yang kini telah berusia 94 tahun.94 tahun bukanlah waktu yang singkat,umur yang lebih tua daripada Indonesia sendiri.Nahdlotul Ulama didirikan oleh para Ulama Sunni(Ahlussunnah wal jama’ah)yang diisi oleh para pengasuh pondok pesantren yang tak lepas dari 2 tokoh yaitu Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbulloh.Pada tanggal 31 Januari 1926/16 Rajab 1344,Indonesia masih dikepung oleh Belanda.Para Ulama tidak leluasa untuk bergerak,namun siasat para ulama lebih pandai daripada Belanda.Dengan alasan “tahlilan”dalam rangka Haul Syekh Cholil Bangkalan para ulama berkumpul di rumah KH Ridwan Abdulloh di jalan Bubutan VI Surabaya.Saat di luar rumah para undangan sedang membaca tahlil,di dalam rumah para ulama mengadakan pertemuan yang bertujuan untuk membentuk Jam’iyyah NU.Tepat pada hari itu lahirlah Organisasi Sunni Nahdlotul Ulama(kebangkitan para ulama).Tujuan dari Jam’iyyah NU sendiri adalah memelihara,melestarikan,mengembangkan dan mengamalkan ajaran islam ajaran syari’at islam yang berhaluan Ahlussunah Wal Jama’ah.

            Dalam rangka memperingati Milad NU, Ponpes Anwarul Falah Banyuurip Purworejo ikut turut serta berpartisipasi dengan mengadakan acara”Persembahan Santri Anwarul Falah” yang berisi beberapa kreasi santri.Adapun tujuan utama acara ini adalah mengingatkan kepada semua Kaum Nahdliyyin bahwasanya  perjuangan mencetuskan organisasi Ahlus Sunah Wal Jama’ah NU tidak semudah membalikkan telapak tangan.Kita selaku generasi penerus NU,harus mempertahankan apa yang telah para ulama terdahululu cetuskan dengan berbagai cara.Salah satunya adalah memperbaiki moralitas kehidupan yang pada zaman kontemporer ini sangat minim dimulai dari lingkup terkecil yaitu diri sendiri.

      Sebuah acara tanpa adanya panitia tidak akan terselenggara.Acara Milad NU kali ini diketuai oleh kalangan santri senior yaitu Kang Ir Haq dan Kang Abdul Mutholib dan di bimbing oleh Lurah Ponpes Anwarul Falah Al-Ust Syamsul Arifin.Dalam mereka merencanakan dan melaksanakan acara tersebut seperti tak punya lelah ,karena mereka terinspirasi akan perjuangan pendahulu mereka yaitu Hadrotus  Syaikh Hasyim Asyari cs. Bukanlah perkara yang mudah mencetuskan organisasi Nahdlotul Ulama ini,diperlukan kegigihan,ikhtiar,tawakal tingkat dewa untuk bisa mencapai misi ini.

          Acara ini memang sengaja dibuat lebih mewah dibandingkan acara-acara sebelumnya karena  dlam semester 2 ini hanya ada 1 event besar yang dikenal khalayak umum yaitu Milad NU.Acara ini merupakan acara yang yang berbasis out door ke-2 di Ponpes Anwarul Falah.Walupun di musim penghujan para panitya tetap sepakat untuk membuat kesan berbeda dari acara-acara sebelumnya yaitu menjadiakn acara ini berbasis outdoor.Adapun acara out door perdana diadakan saat 17 Agustus 2019.Acara-acara sebelumnya biasanya hanya berbasis indoor alias di aula,namun acara kali ini berbeda,berhubung di pondok ini terdapat Rusunawa Baru dari Pemerintah kami memanfaatkan RB tersebut untuk dijadikan background utama dekorasi.

          Dekorasi kali ini sangat berbeda dengan dekorasi acara sebelumnya.Pada sektor dekorasi dibuatlah CREW  Dekorasi.Crew tersebut diisi oleh para top global dekorasi.Crew ini diketuai oleh sesepuh para ahli dekor yaitu Sdr A Zaenal Abidin.Mereka berjuang membuat dekorasi acara ini dengan sangat maximal sampai-sampai mereka melembur dekorasi selama 2 pekan.Walaupun dengan bahan dan peralatan yang seadanya (ex:sisa-sisa sterofoam furnitur RB) mereka mampu menciptakan hasil yang maximal.Semoga dengan adanya event ini dapat mengasah skill mereka di lain hari.

         Sebuah dekorasi tak lengkap tanpa adnya dokumentasi.Pada bidang dokumentasi acara Milad NU kali ini juga didapati inovasi baru.Beberapa santri yang lihai memainkan lensa kamera membentuk perkumpulan untuk mensukseskan acara ini.Mereka berani meminta izin untuk menambah perlengkapan dokumentasi mereka walaupun sebagian masih menyewa,hingga akhirnya keputusan mereka di ACC pihak pengurus.Dengan bermodalkan sedikit anggran dan segudang kemampuan mereka mampu menghasilkan dokumentasi yang tak lagi diragukan.

         Acara Milad NU kali ini juga diramaikan oleh grub hadroh Syubbanul
Musthofa ,yaitu grub hadroh dari Ponpes Anwarul Falah sendiri.Grub hadroh yang berisi santri-santri pilihan yang dipilih menjadi pasukan utama hadroh Anwarul Falah.Dengan didukung Sound System yang mumpuni walaupun masih dalam skala kecil mampu membuat lamntunan sholaawat bergema di langit Anwarul Falah.

       Sound system yang digunakan adalah karya dari santri tulen Ponpes Anwarul Falah yaitu Zainur Rohman dkk .Walupun usia mereka masih menginjak usia 17 tahun  mereka bisa memahami komponen-komponen sound dan bagai,mana cara pengoperasiannya.Adapun dana untuk melengkapi Sound System tersebut diperoleh sebagian dari tabungan mereka sendiri,adapun seperti halnya komplek maupun pondok hanya sedikit persen.Dengan dana minimalis mereka bisa menciptakan hasil yang maximalis salah satu caranya yaitu merakit sendiri komponen-komponen yang dibutuhkan.Dari sinilah terbukti bahwa santri bukan hanya ahli ukhrowi(urusan akhirat)melainkan santri multifungsi.

        Seakan tak mau kalah dengan yang lain,para tamu undangan (santri) juga turut meramaikan acara ,beberapa atribut dibawa mulai dari surban hingga bendera besar.Mereka sangat antusias meramaikan acara ultah ini karena ultah pacar mereka saja dibuat meriah apalagi ultah Nahdlotul Ulama…?.Walaupun saat acara diguyur beberapa tetesan butir air hujan dan suasana yang tak lagi hangat alias dingin, mereka tetep khidmat mengikuti acara ini hingga selesai.

        Semua elemen masyrakat ponpes turut ikut berperan dalam acara ini,mulai dari pihak pengurus hingga peserta tamu undangan yaitu santri.Bukan hanya pengurus Ponpes Anwarul Falah saja yang hdir dalam acara ini,bahkan Dubes dari Yayasan Nuril Anwar Turut hadir dalam acara ini. Peran pengurus dalam acara kali ini sangat besar mulai mulai dari memberikan perizinan dilaksanakannya beberapa kreasi santri smpai menjadi donatur inti.Kepada semua lapisan elemen pondok yang ikut turun tangan  berjuang mensukseskan acara Milad NU kali ini,tiada kata yang pantas terucap kecuali terina kasih,teririmg doa “‘Jazakumulloh jaza’ jaza’an Khoiron katsiro”(penulis).

    Acara Harlah NU yang ke 94 ini dilaksanakan pada kawasan Ponpes Anwarul Falah pada malam Jum’at tanggal 31 Januari 2020/6 jumadil tsani 1442 pada malam hari.Pada sore harinya area acara sudah diguyur hujan deras hingga membanjiri sebagian arena.Panitya langsung sigap menangani masalah tersebut dengan mengurangi debit gengangan air yang menggenangi arena.Mengingat acara Milad NU kali ini berbasis Out-door beberapa santri bersamaan dengan panitya serentak mendirikan tenda(tarub)agar para tamu tetap nyaman dan aman.

       Berhubungan acara bersamaan malam Jum’at ,salah satu amaliah Nahdlotul Ulama yaitu tahlilan tetap dijadikan acara utama.Karena dalam salah satu maqolah Ulama salaf yang telah menjadi semboyan kaum nahdliyyin…

المحافظة على قديم الصالح والأخذ بجديدالأصلاح   

Tetap melestarikan budaya-budaya(amaliah) lama yang baik dan mengambil budaya baru yang lebih baik.

         Dan dilanjutkan beberap persembahan kreasi dari santri yang akan diulas selemgkapnya.

      Persembahan mahakarya santri yang pertama adalah persembahan dari perwakilan Madrasah Al-Islamiah As-Salafyah Al-Lailiah Anwarul Falah yaitu kelas 2 Tsanawy.Adapun tujuan dari mahakarya ini adalah “Menambah wawasan seputar Nahdlotul Ulama’ dan Wahaby”.Dalam persembahan tersebut memperagakan 2 kubu yaitu Nu dan Wahabi yang sedang beradu argumentasi.Pokok permasalah dari perdebatan tersebut menyangkut acara sebelum ini yaitu seputar tahlilan.Kubu Nahdlotul Ulama berisi 3 ulamaNU sedangkan kbu Wahaby berisikan 4 Ulama Wahaby dan ditengahi oleh 1 moderator.Jalannya perdebatan berlangsung sengit,dari kubu Wahaby ,mereka sangat menentang yang namanya tahlilan sedangkan dari kubu Nu mereka memegang teguh amaliah khusus mereka yaitu salah satunya tahlilan.Seperti halnya sepak bola ,jalannya pertandingan tak seru tanpa adnya supporter,acara perdebatan ini juga begitu.Pihak ke 3 itu yaitu supporter alias para tamu undangan yang ke-semuanya adalah kaum Nahdliyyin sedang suppoter dari kubu Wahaby 0 % Setiap kubu tetap berpegang teguh pada pendirian masing-masing dengan segala referensi yang pastinya akurat dari kitab-kitab pilihan mereka masing-masing.Setiap kubu Wahaby mengeluarkan argumen langsung dilawan oleh argumen kubu NU beserta pendukungnya.Walaupun jalannya perdebatan sangatlah sengit tetapi keamanan acara tetap terjaga tiada kata-kata anarki,semua tetap khidmat menyaksikan perdebatan tersebut.Dan pada akhirnya tidak ada yang menang ataupun kalah karena tujuan perdebatan ini bukanlah mencari pemenang namun sekedar menambah wawasan seputar tahlilan.Adapun video selengkapnya bisa dilihat di bawah ini.

          Persembahan mahakarya santri yang ke 2 adalah perwakilan dari siswa angkatan terakhir SMA Takhassus NU yang menampilkan drama berjudul “Babat Pedemitan Tanah Jawa” .Drama ini menceritakan sejarah perjuangan islam di tanah Jawa yang pada masa itu masyarakat Nusantara masih menganut kepercayaaan yang salah kaprah.Beberapa Ulama dari Timur Tengah telah dikirimkan namun mereka semua masih belum bisa mempengaruhi mereka.Selama bertahun-tahun pihak islam mengalami kekalahan yang akhirnya Ulama salaf yang masyhur dikenal di masa kini yaitu syekh Syubaqir alias Syekh Syamsuddin al-Bakri Al-Farsiyyi dikirim ke tanah Jawa untuk menyebarkan islam di Nusantara khususnya di Tanah Jawa.Kedatangan Syekh Syubaqir di Tanah Jawa ini sangat berpengaruh,beliau berjasa dalam pembabatan demit tanah Jawa,hingga akhirnya islam bisa berkembang pesat di tanah jawa yang salah satunya lewat perantara Walisongo.Adapun tujuan persembahan ini adalah mengingatkan bahwasanya kejayyan islam dimasa kini bukanlah serta merta instan tanpa perjuangan.Perjuangan dakwah ini sangatlah berat butuh pengorbanan extra untuk dapatkan kejyaan yang mendunia.Moment ini juga di gunakan angkatan terakhir SMA Takhassus NU untuk unjuk gigi di khalayak umum bahwa sanya siswa SMA juga bisa berkarya.Adapun Sejarah selengkapnya bisa di lihat dibawah ini

         Ke-2 persembahan tersebut ternyata memakan banyak waktu sehingga sambutan dari panitya dan lurah pondok dihapuskan dan langsung ke acara inty yaitu mau’idhotul khasanah oleh mufathis Anwarul falah yaitu Al-Ust Anwaruddin.Dalam salah satu dhwuhnya “Dadi santri kudu PD dan yaqin,ketika kamu yaqin dan punya usaha dan berdoa maka Alloh akan membukakan jalannya”.Kita sebagai kaum Nahdliyyin harus percaya diri menjadi kaum bersarung (santri),karena para pendiri NU kesemuanya adalah para pengasuh ponpes,bukan para sarjana yang mempunyai gelar-gelar keren.Jalannya acara ini tak begitu lama karena waktu yang sudah tak memungkinkan.Satu pesan penting diperoleh yaitu Bagi santri tinggalkan akhlaq yang sudah diajarkan di ponpes karena itu bisa merobohkan apa yang telah diperjuangkan ulama dari dulu kala.

     Bagi kalangan kaum sarungan suatu event kurang afdhol tanpa adanya mayoran.Mayoran adalah acara mabar yaitu makan bareng yang bertujuan mempererat tali persahabatan.Akhirnya diputuskan oleh panitya untuk urusan konsumsi dll tyap-tiap santri ditarik i’anah sejumlah Rp 7000.Dari sejumlah uang tersebut dibelilah beberapa bahan-bahan yang dibutuhkan.Setelah semua terkumpul waktunya para chef pondok bermain.Walaupun mereka memasak dengan porsi besar mereka tetep bisa menciptakan masakan yang tak kalah dengan masakan hotel bintang5.  

    Setelah acara mabar selesai,sesuai tradisi yang ada yaitu acara yang tak kalah wajib dengan mabar yaitu NOBAR.Semua santri mengambil moment ini untuk mengfreshkan pikiran ataupun hiburan kecuali santri yang ada tanggungan seperti halnya masak malam ,jaga malam dsb.Acara ini berlanjut sampai sholawat pertanda waktunya mujahadah berkumandang.

     Demikianlah ulasan tentang acara Milad NU ke 94 di Ponpes Anwarul falah.Semoga dengan adnya acara ini bisa bermanfaat bagi semua khalayak.Kita tidak bisa bergerak maju tanpa serta merta melihat sepion masa lampau,jadikan sepion itu sebagai komparsi agar hari besok lebih baik dibanding hari ini.Kepada semua santri tetep semangat mengaji karena kita tak tahu apa tantangan kita di esok hari.Jangan jadikan nama baik NU sebagai senjata untuk ciptakan provokasi yang tidak benar adanya,gunakan NU untuk landasan hidup damai bersama-sama yang berhaluan Ahlussunah Wal Jama’ah.Siapa kita……? NU,NKRI….?Harga mati,Pancasila…..?jaya.

    Dari kami (penulis)memohon maaf sebesar-besarnya karena pastinya artikel ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.Kami sudah berusaha semaximal mungkin namun apalah daya,kami hanyalah seorang seorang manusia yang jauh dari kata sempurna.Berikut ini adalah galeri acara Milad NU ke 94 Anwarul Falah…

_________________________________